Minggu, 27 April 2014

UJIAN YANG MANIS

Ujian itu burupa dua yaitu kebahagian dan kesedihan. kenapa aku bilang sedih, sedih ketika melihat Ibu yang terkapar tak berdaya di tempat tidur dan bahagia atau lebih tepatnya bersyukur karna masih diberikan kesempatan untuk merawatnya. Saya benar-benar ingin mengambil kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Sebagai bakti dan rasa terimakasih saya karna telah melahirkan anaknya yang sekarang menjadi Imamku. 

Seiringnya waktu ternyata banyak pujian yang hadir.
Saya hanya meminta pada Allah SWT agar kami tidak terlena dengan kata-kata manis itu, dan semoga doa-doa tulus itu menjadi berkah untuk kami anak-anaknya.


Jadi sepatutnyalah kita untuk selalu berhati-hati dan mawas diri pada segala berkah, puji-pujian, rasa bangga & prasangka baik orang-orang  terhadap kita karna Itu menggelincirkan dan mudah membuat kita jadi riya tanpa sadar.

Dan apapun yang telah kami lakukan  semoga menjadi kendaraan kami menuju kehidupan setelah ini.