Selasa, 31 Mei 2011

Bukan sie super mom ataupun sie bibik super, loh ....


Saya , perempuan yang nyaris berumur 34 tahun, tahun ini. Menikah dengan 1 suami dan punya 2 anak laki-laki. Saya ibu bekerja(working mom) juga ibu rumahtangga (full time mom). Sebagai ibu yang full 24 jam di rumah, saya harus punya simpanan energi untuk melalui hari-hari saya yang panjang, padat bak jalanan jakarta dengan serentetan  'to do list' seharian....

Mulai bernyawa sebelum subuh dan terlelap tengah malam, mulai bersiap dari meladeni juragan  "my partner" sampai memberi makan bocah-bocah belum lagi berkemas dengan tergesa-gesa untuk nganter si mas sekolah, hingga kembali ke rumah dengan kerjaan yang menanti dari urusan rumahtangga.Sampai bersibuk-sibuk ria mewujudkan mimpi dengan usaha @ibunds craft nya.....

Selesai satu...tarik nafas dulu atau meregangkan pinggang yang kaku, meneguk secangkir kopi dan bersiap kembali untuk tugas selanjutnya. Mungkin aktifitas saya yang notabene bekerja di rumah, bersuami, beranak bagi sebagaian orang adalah standart, cetek, biasa aja dan ga ada apa-apanya. mungkin perempuan lain mempunyai aktifitas yang lebih wah, lebih keren, lebih oke dan lebih mendatangkan decak kagum...
Don't take seriously.....
Ibund hanya bercerita  sedikit saja bagian dari keseharian saya, yang harus membagi waktu 24 jam sehari, hai kalian juga punya waktu 24 jam kan ??

Ibund sangat bahagia dengan keadaan sekarang ini dan sangat-sangat bersyukur, dari senin sampai minggu, dari sebelum subuh sampai tengah malam. Semua sama.
Tidak ada hal yang istimewa.
dari nganter les mulai hari senin sampai rabu, nganter sekolah, nganter  latihan drumband atau sesekali kami pergi jalan ke hutan dekat rumah  dengan motor kesayangan kami, menemani my partner untuk cari-cari spot yang ok.  Sampai ngopi berdua dengan my partner di atas puncak pas. Sampai meyediakan urusan perut.

Lompat ke hal masak-memasak....
memang, masakan saya ada yang belom lolos sensor dari lidah  mas koe. Hai ini tak nikmat, coba lagi menu yang lain besok. Jika masih hambar juga, tetep usaha cari bumbu racikan yang dah jadi alias ready to use hehehehehe....Lusa masih terasa dekat dengan laut  *asin red*  tetep usaha nanya sama Mbah uthi atau ibu mertua. walau akhirnya bingung sendiri yang mana jahe yang mana lengkoas atau laos *adakan yaa laos*, penciuman yang kadang suka error xixixixixi...
Ibund memang tidak rutin memasak buat mas koe, biasanya tugas itu total aku  limpahkan buat si bibie dedeh atau si teteh. 
Untuk saat ini yang terpenting menyediakan masakan buat sie nduls...
hmmm ini adalah kerjaan yang sangat  menguras energi. Mencoba praktek ini dan itu, dengan imbalan di lepeh, di sembur atau di telen dengan pelan-pelan sambil berdoa tenang mas Argya itu tidak akan membuatmu keracunan kok.... sampai senyum sumringah karna di lahap habis. Sebenarnya ga apa-apa juga sih kalau mereka mengekspresikan masakan ibund dengan berbagai gayanya mereka, ibund hanya ambil positifnya aja, itu berarti mereka sudah dapat mengutarakan pendapatnya  dengan jujur.
dan jangan khawatir untuk energi masak permasakan akan ibund bangun terus...

Saya memang bukan si super mama atau si bibik super. Keinginan saya hanya sederhana  saya hanya ingin jadi perempuan terindah di mata 3 jagoanku dan juga tersayang tentunya. Dan saya mencoba melakukan semuanya dengan ikhlas, mencoba untuk tidak mengernyit kalau ada list yang terlompati dan tidak terlasana karna satu lain hal.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar