Sabtu, 25 April 2009

RUMAH HIJAU………


Saya yakin masalah tentang rumah pasti dialami oleh para ibu dan para bapak. Rumah kita bukan milik kita lagi tapi sudah "di jajah" oleh anak-anak tercinta. Rumah saya tidak besar, sangat kecil malah. Namun inilah "love nest" kami berempat ; Saya, Mas Pram, Mas Argya dan Mas Natha.Penataannya gaya suka-suka karena kami belum mempunyai banyak barang. Alias sangat-sangat minimalis "kata Mas Pram" . Buku-buku mas Pram dan aku ada dalam satu rak, tanaman kami semua ada di luar dan mainan kedua gundul kami tersebar di seluruh ruang, yang jelas kami sudah berdua sudah melupakan untuk mempunyai ruangan yang tertata apik atau berdekorasi sempurna seperti di majalah-majalah interior. Bagaimanapun minimalisnya rumah kami, saya selalu kangen untuk pulang, saya jadi teringat waktu awal tinggal di rumah ini, aduh tersiksa sekali, Kantor yang jauh tidak ada orang tua, rumah yang sepi.... ah.... pokoknya seribu satu alasan yang selalu aku utarakan pada suamiku.

Sebegitu mungilnya rumah kami, saya tetap punya sudut untuk.... ngumpet dari Argya kalau kami main petak umpet, dan dia pun masih punya dinding yang sengaja kami sediakan untuk Ia gambar 'corat-coret' walaupun pada akhirnya merembet kemana-mana. Sekarang yang bisa aku lakukan adalah merawat dan bersyukur karena telah memiliki tempat tinggal yang layak dan nyaman.

Saya pernah membaca disuatu buku, bahwa anak-anak selalu belajar dari rumah. Saya pun percaya segala sesuatu yang baik maupun (jangan sampai) yang buruk, berawal dari rumah (dalam arti manusia yang mendiaminya). Rumah adalah tempat hati kita berada, saya hanya bisa terdiam ketika Argya marah dia selalu bilang : "Ibu pulang ke Jakarta kerumah Mbah". Ternyata anak sekecil itu pun tahu bahwa rumah hijaunya ini adalah miliknya...........


Tidak ada komentar:

Posting Komentar