Senin, 08 Juni 2009

NANJAK


Peduli alam,.........bersahabatlah dengan alam maka, alam akan menjadi sahabat manusia. Selemah apapun badan, sesibuk apapun pekerjaan, sejauh apapun perjalanan, semua itu membuat aku rindu untuk melakukan pendakian.
Perjalanan mendaki gunung kami hampir selalu mencapai puncak. Meski pernah dulu sekali naik ciremai namun tidak sampai puncaknya, dulu formasinya belum dengan suami tercinta, fuihhh!. Eh dua kali deh, ke gede juga pernah sekali nggak sampai atas.
Siang, pendakian ke gunung gede lewat cibodas. Pendakian kali ini menjadi bayangan besar buat aku, bagaimana seandainya tidak sampai ke puncak dan terpaksa harus berdiam diri di tengah perjalanan. Perjalanan kali ini kami membawa Om pras,notabene ini adalah perjalanan mendaki pertamanya. Alhamdullilah, berbekal senter, sedikit kekuatan, beberapa coklat dan permen akhirnya sampai juga.

..........." Woiii ada bonusss!!!,( jalanan mendatar)".

Akhirnya sampai juga di air terjun dari mata air panas, ada satu yang terlewatkan , yap kami lupa untuk mengabadikannya. Subhanallah airpanas yang sejak 5 atau 6 tahun yang lalu saya naik gunung gede sampai sekarang masih panas. Maha dasyat, canggih dan hebatnya termos air panas Allah!!!!
Pemandangan bukit , jurang, suara air mengalir dan suara burung selalu menemani kami terus hingga puncak gunung.
Puncak, sampai juga kami di kaki puncak setelah Mas Pram membawa dua cariel depan belakang, bravoooo!. Waktunya makan siang, di pinggiran kaki kawah, kami istirahat dan me recharge energi yang tersisa.
Perjalanan kami lanjutkan, ternyata masih panjang untuk menuju the real top of gede mountain. Waktunya photo-photo, tandanya kita dah sampai nih, Wooowww!!!
Setelah fakum selama 5 tahun, ternyata aku masih bisa dan masih di berikan kekuatan untuk menikmati hawa puncak gunung, aroma tanah basah, rintik hujan sampai derasnya guyuran hujan hemmmm nikmat!.
Ck...ck..ck.... kakiku melangkah tak karuan melewati rerumputan hijau. Di bawah langit yang berwarna biru, sebiru hatiku di sore itu, baru saja aku berniat menjemur slayer, tiba-tiba byurrr hujan turun lagi.
Kami lalui alun-alun surya kencana dengan ditemani rinai hujan dan petir yang saling sambar - menyambar. Aku lupa, berapa kilometer kami lalui itu semua, rasa cemas sempat melintas, bayangkan.......
Dingin, kabut tebal, derasnya hujan, petir, aliran air yang sangat kencang seakan kami sedang melintasi sungai, tak kan pernah ku lupakan........
Setiap perjalanan, aku selalu diberi pengalaman yang berbeda dan itu semua sungguh pengalaman yang menyenangkan dan seru.
Cukup lama kami turun dari kaki gunung putri, sekitar jam 8 kami turun dan kurang lebih jam 4.30 kami sampai di pos terakhir gerbang penanjakan jalur gunung putri.
Pulanggg,tiba di rumah di sambut oleh ke dua gundul kami.
Ohh, rindunya kami.......
Pegal melanda kami semua........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar